
Junior Tambangan dan Remas Ussisa Kembali Juara
, 07 Jul 2017
HUMAS, MEMPAWAH – Tim Junior Tambangan dan Remaja Mesjid Ussisa Al Attaqwa Mempawah berhasil mempertahankan gelar juara pada Festival Sahur-Sahur XV tahun 2017 di kota Mempawah, 16-17 Juni pekan lalu. Masing-masing tim meraih predikat terbaik di kategori pemula dan dewasa. Di kategori pemula, tim Junior Tambangan mengalahkan tim Junior Assyifa, Penibung Skeln, dan Pencari Hikmah yang berada di posisi kedua, ketiga, dan keempat. Adapun di kategori dewasa, Remaja Masjid Ussisa Al Attaqwa menyisihkan Dua Putri, Sanggar Pinang Berantai, dan King Rattle Club sebagai juara kedua, ketiga, dan keempat. Sedangkan di kategori penampil terbaik pemula dan dewasa masing-masing diraih CPU Tim Junior dan Dua Putri. Untuk kategori kelontong pemula dan dewasa terbaik direbut Penibung Skeln dan Sanggar Pinang Berantai. Bupati Ria Norsan saat membuka kegiatan menuturkan, di Kalimantan Barat Festival Sahur-Sahur hanya terdapat di kota Mempawah. Festival tersebut merupakan agenda tahunan di setiap bulan suci Ramadan. Menurut dia, Festival digelar untuk melestarikan budaya di Kabupaten Mempawah. Di mana secara historis warga di masa lalu membawa alat seadanya untuk membangunkan masyarakat bangun sahur. “Seiring waktu, sekarang tradisi itu sudah pudar sehingga perlu dilestarikan,†ujarnya menerangkan. Ia menegaskan pelestarian tradisi sahur-sahur merupakan bentuk pemeliharaan budaya lokal di Kabupaten Mempawah. “Alhamdulillah kami pemerintah daerah mendukung kegiatan ini.†Terkait hal itu, Norsan juga meminta dukungan masyarakat. Ia mengajak masyarakat Kabupaten Mempawah memelihara kegiatan budaya sahur-sahur sehingga tidak hilang dari Bumi Galaherang Mempawah. secara khusus dirinya mengapresiasi panitia yang dinilai telah mempersiapkan kegiatan dengan baik. “Saya apresiasi panitia yang mempersiapkan kegiatan sehingga berjalan baik,†ucapnya memuji. Festival Sahur-Sahur XV tahun 2017 diikuti 200 kelompok peserta. Beragam kreativitas ditampilkan masing-masing kelompok pada babak penyisihan Festival. Peserta memainkan alat musik perkusi (pukul) berbahan dasar perkakas rumah tangga seraya berjalan mengitari kota Mempawah. Atraksi bertambah menarik dengan tampilan ragam aksesoris dan properti kreatif bertemakan Bumi Galaherang Mempawah. (Rio) Sumber : http://mempawahkab.go.id/arsip/14574